Jumat, 16 Agustus 2013

DIRGAHAYU KE-68 REPUBLIK INDONESIA TERCINTA

Tepat pukul 00.17 hari Sabtu, 17 Agustus 2013 Ingatan kembali ke masa silam, 68 Tahun yang lalu saat itu bulan suci Ramadhan pukul 10.00 WIB hari Jum'at yang suci Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya di Jakarta diwakili oleh 2 orang putra terbaik bangsa yaitu Soekarno dan Muhammad Hatta. Dalam suasana penuh kesederhanaan dan di sebuah rumah yang juga sederhana, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan ke seluruh pelosok tanah air tercinta dan juga ke seluruh penjuru dunia. 350 tahun lebih Indonesia dijajah oleh bangsa asing silih berganti mulai dari Portugis, Belanda, Inggris sampai Jepang, kekayaan alam dikuras habis oleh penjajah, manusianya dipekerjakan tanpa perikemanusiaan dan selama 3 1/2 abad hidup tanpa kepastian karena bangsa Indonesia tidak melek pengetahuan alias bodoh sehingga mudah untuk diadudombakan oleh penjajah, ditipudayakan dengan berbagai tipu muslihat penjajah, fanatisme kedaerahan yang sempit, miskin ilmu, miskin harta benda walaupun SDA yang melimpah. Masa kelam yang begitu lama mulai menampakan cahaya terang dengan berdirinya organisasi Budi Utomo tgl. 20 Mei 1908 yang diikuti oleh organisasi-organisasi lainnya, selanjutnya tgl. 28 Oktober 1928 para pemuda seluruh wilayah di Indonesia mengikrarkan Sumpah Pemuda yang menyatakan bahwa Bertumpah darah yang satu Tanah Air Indonesia, Berbangsa yang satu Bangsa Indonesia dan Berbahasa yang satu Bahasa Indonesia sehingga sejak saat itu perjuangan tidak lagi bersifat kedaerahan yang mudah untuk diadudombakan oleh penjajah, akhirnya puncak dari segala perjuangan adalah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Walaupun dalam perjalanannya kemerdekaan Republik Indonesia penuh dengan segala halangan dan rintangan, rongrongan baik yang berasal dari luar seperti Belanda melalui NICAnya tidak mau begitu saja melepas Indonesia melakukan agresi militer 1 dan 2, rongrongan dari dalam misalnya pemberontakan PKI Madiun, DI/TII, Permesta dll. yang alhamdulillah Allah SWT memberikan pertolongannya sehingga segala rongrongan tersebut dapat ditumpas sampai ke akar-akarnya dan alhamdulillah kita sekarang dapat hidup bebas di alam kemerdekaan yang tidak terasa sudah berusia 68 tahun.
Lalu hikmah apa yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut :
1. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita tidak mau hidup di tanah air sendiri dikendalikan oleh bangsa asing;
2. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita harus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, jangan lagi ada fanatisme kedaerahan yang sempit;
3. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita wajib menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi setinggi-tingginya tetapi tetap dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan;
4. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita harus menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan kusuma bangsa baik yang sudah gugur di medan pertempuran, meninggal dunia ataupun yang masih hidup di alam kemerdekaan ini sebagai Veteran Pejuang;
5. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (JASMERAH)
































Penyusun : Drs. Dadang Supriyatna, Sabtu - 17 Agustus 2013 pkl. 01.49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar